Iman, tahukah anda tentang iman? Sesuatu yang sudah sering kita dengar. Kalau belum, mari kita kenal bersama – sama. Iman menurut bahasa artinya percaya. Sedangkan secara makna ialah diyakini dengan hati diucapkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan. Itulah iman merurut bahasa serta isltilah. Dalam sebuah hadits yang terdapat pada hadits arba’in karya Imam An Nawari rahimakumullahutta’ala yaitu hadits nomor 2 yang diriwayatkan oleh imam muslim yang menerangkan kita tentang iman
“ ...... Beritahukan kepadaku tentang Iman" Rasulullah menjawab,"Engkau beriman kepada Alloh, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk".......”
Hadits Arb’ain Nawawi No. 2 / HR.Muslim No.8
Dari kesemua hal tersebut ternyata sangat sulit mendapatkan predikat iman, karena kita harus yakin dengan ‘ainul yakin terhadap 6 hal tersebut yang dengan ke 6 hal tersebut kita kita akan selalu mengingat Allah dan berbuat baik.
Karena dengan selalu senantiasa mngimani adanya Allah, kita akan selalu merasa bahwa setiap hal yang ada disekitar kita adalah ciptaan Allah Yang Maha Perkasa. Dengan melihat ciptaannya kita akan selalu ingat pada Penciptannya.
Yang kedua setelah mengimani adanya Allah kita juga mengimani adanya malaikat – malaikat Allah, yang selalu seniantiasa melaksanakan perintah dari Allah Swt. Dengan mengimani malaikat kita akan selalu menganggap bahwa apa yang kita lakukan akan selalu diawasi oleh malaikat Allah yang bertugas mencatat amal baik dan amal buruk yang telah dilakukan oleh manusia, yaitu Rakib dan Atid. Dan juga dapat mengingatkan kita kepada adanya kematian, ysng dengan mengingatnya kita akan selalu dihidupkan hatinya oleh Allah dalam arti selalu berhati-hati terhadap apa yang akan ia perbuat. Seperti apa yang disabdakan rasul dalam haditsnya.
“ Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian.” (HR. Ad-Dailami)
Setelah itu kita juga diharuskan mengimani adanya kitab-kitab-Nya, dengan itu kita akan selalu senantiasa yakin dengan menjalankan apa yang ada dalam Kitabullah tersebut. Dengan mejalankan apa yang terkandung di dalamnya tentu saja kiata akan selalu terselamatkan dari hal – hal yang menjauhkan kita dari jalan Allah, karenakita selalu senantiasa mengikuti petunjuk dari Allah Swt.
Setelah mengimani adanya kitbuLLah kita juga harus mengimani secara penuh adanya rasul – rasul Allah atau utusan – utusan Allah yang mulia di muka bumi ini. Sebab engan mengimaninya kita akan patuh dan taat terhadap apa yang disampaikan oleh rasul Allah tersebut, karena merekalah yang mendapat wahyu serta perintah dari Allah Swt. Serta mereka tidak berucap dan berprilaku kecuali sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah. Karena sebab itu Allah Swt. Berfirman dalam kitab – Nya yang bertujuan agar manusia menjadikan rasulullah sebagai tuntunan / suri teladan yang baik.
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”
QS. Al Ahzab : 21
Setelah beriman kepada Utusan – utusan Allah saja belum cukup, orang yang beriman juga meyakini adanya hari akhir. Hal itu juga akan mendasari setiap apa yang akan dilakukan oleh manusia ketika akan berbuat. Sebab jika ia beriman akan adanya hari akhir ia juga akan selalu mempertimbangkan apakah yang ia lakukan itu boleh dilakukan, jika tidak maka ia akan mwengurungkan niatnya yang dikarenakan ia percaya bahwa sesudah kematian manusia akan mempertimbangkan semua yang diperbuatnya selama di dunia.
Dan hal terakhir yang harus diimani oleh setiap insan agar ia menjadi orang yang beriman ialah iman akan adanya takdir baik maupun takdir buruk. Hal ini juga sangat mempengaruhi perilaku manusia terutama pada cara ia menanggapi sesuatu, dengan percaya bahwa apa yang ia terima saat ini ialah sesuatu yang terbaik dari Allah Swt. Karena itu setiap insan akan merasa bersyukur terhadap apa yang ia dapati sekarang.
Itulah sebab – sebab mengapa orang beriman menjadi suatu tolak ukur Allah ketika menyeru hamba – hamba-Nya serta msih banyak lagi tolak ukur keiman Allah yang ada dalam hadits rasulullah mengenai iman. Semoga dengan mengetahui hal tersebut dapat meningkatkan keimanan yang ada pada diri kita.
Posting Komentar